Seputar penyaluran dana desa (DD) Bukit Betung Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau.berkembangnya isu ditengah dimasyarakat bahwa dugaan penyelewengan dana desa, penyalahgunaan wewenang,yang diduga dilakukan oleh Kades (PZL) sangat merugikan masyarakat desa Bukit Betung.
Sebagaimana diketahui pernyataan dari salah seorang warga desa Bukit Betung " tidak adanya transparansi kepada masyarakat, masalah kegiatan desa dan pembangunan,itu pandai pandai kades saja dengan orang orangnya, karna memang yang berkaitan didesa, baik itu prangkat, BPD, itu keluarga dari kades sendiri "ungkapnya ( 25,01,2025).
Disebutkan sumber kepada Media ini " prangkat desa ada yang tidak ditempat pak, ada kaur berkongsi, Istinya yang ber SK suaminya yang berkerja, belum lagi bumdes sudah enam tahun ini tidak berjalan ,rapat saja tidak ada, kades dan keluarganya saja yang tahu, masyarakat memang tidak dilibatkan dalam hal itu" tambanya!
Menelusuri kebenaran informasi yang berkembang dimasyarakat, terkait dengan adanya dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh kades ,tim media dan tim LBH Djalapaksi turun melakukan investigasi kedesa Bukit Betung, beberapa poin pos kegiatan yang tertuang didalam (LPJ) laporan pertanggungjawaban desa tahun anggaran 2020 lalu sampai tahun anggaran 2023 diduga telah diselewengkan oleh kades,(29,01,2025).
Program ketahanan pangan,untuk alat produksi pertanian mulai dari tahun 2020 lalu sampai tahun 2023 dengan nilai anggaran sebesar Rp.560.641.917,,diduga ditelan oleh kades, tim investigasi media dan LBH Djalapaksi tidak menemukan pisiknya ,dan salah satu Kadus desa Bukit Betung saat diwawancarai media " tidak bisa menjelaskan kemana realisasi untuk anggaran tersebut" (29,01,2025).
Sedangkan untuk pengadaan hewan ternak tahun anggaran 2022 lalu dengan nilai Rp.200.000.000 (duratus juta rupiah) ditempat terpisah salah satu warga desa Bukit Betung memberikan keterangan kepada tim media dan LBH Djalapaksi, mengenai pengadaan hewan ternak (Kerbau).
" Setauh saya masalah kerbau itu perkelompok bg ,mungkin ada empat kelompok didesa ini ,kelompok kami itu anggota nya 33 orang , dua ekor untuk kelompok kami,dan kerbau kelompok kami masih ada satu ekor lagi ,yang satu nya dilukai dan akhirnya kami jual ,dari pada mati,karna memang dilepas liar saja " ucapnya,
"Mengenai kerbau kelompok lain saya tidak mengetahuinya,saya tidak tahu juga jumlah keseluruhan kerbau desa tersebut, karna memang saya tidak diundang untuk rapat desa ,rapat dusun saja selama kades ini setauh saya cuma dua kali, dan alat produksi yang abg tanyakan setau saya tidak ada didesa ini " dijelaskannya (29,01,2025) di desa Bukit Betung.
Diketahui sebelumnya pernyataan seorang warga desa Bukit Betung "sudah enam tahun BUMDES tidak berjalan,dana nya diluar pembuatan kios itu sekitar Rp.200.000.000 , tidak tahu hilir mudiknya kemana,jangan kan rapat untuk BUMDES, rapat desa saja selama enam tahun ini tidak ada ,kalau tidak percaya tanyakan sama pendamping desa" cetus sumber saking kesalnya (25,01,2025) lalu!
Konfirmasi via telepon di tujukan kepada ketua BUMDES desa Bukit Betung sdr.EPI terkait informasi tidak berjalan nya BUMDES selama enam tahun ini, melalui telfon seluler mengatakan Saat dihubungi awak media " ini mau kerja dulu pak ,ini mau kerja dulu ,ini penting , nanti ya, nanti "Sembari menutup telfon, pada Sabtu,( 08,02,2025).
Konfirmasi via whatsapp juga ditujukan kepada Bustamar, spd.Camat Kampar Kiri Hulu,Sebelum nya telah memblokir nomor wartawan yang konfirmasi seputar penyaluran dana desa Kampar Kiri Hulu, melalui nomor WhatsApp lain saat dikonfirmasi ,terkait informasi yang berkembang di desa Bukit Betung memberikan dugaan tanggapan nyeleneh " Tapi aneh nya saya hampir tiap hari berkunjung ke situ bahkan sampai malam2 di situ kok masyarakat nya nenek mamak kok gk ada yg lapor kesaya pak" ucap Bustamar (09,02,2025).
" Bagus itu pak, saya kan tdk membantah cuma saya kok gk ada dapat laporan kan itu yg saya tulis tdi, kalau bpk ada data ada bukti dan ada video nya kan bagus itu " tambah Bustamar.!
Sampai berita ini dilangsir ke meja keredaksian dugaan penyelewengan dana desa, penyalahgunaan wewenang yang diduga dilakukan kades Bukit Betung (Ponrizal) belum memberikan tanggapan dan klarifikasinya,.
Jurnalis : (Rn & Tim)
Editor IT : Zainal Musthofa