KAMPAR // DJALAPAKSINEWS – Kampar Kiri Hilir – Jum’at, 14 Maret 2025
Pemerintah pusat mengalokasikan Dana Desa (DD) setiap Desa di seluruh Indonesia dengan tujuan mensejahterakan Masyarakat Desa, Tetapi kerap kali terjadi penyalahgunaan anggaran yang dilakukan oleh Kepala Desa, yang hanya menguntungkan pribadi kepala desa itu sendiri dan kelompoknya .
Desa bangun sari terletak dikecamatan Kampar kiri hilir, kabupaten Kampar,provinsi Riau, dimana anggaran dana desa tersebut sebagian diduga telah di selewengkan oleh oknum kades (HMS), yang salah satu program dari presiden Indonesia bapak H. Prabowo Subianto, melalui dana desa yang bersumber dari APBN untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dan memajukan perekonomian dari warga desa.
Sebagaimana diketahui dugaan korupsi yang dilakukan kades (HMS) , berdasarkan keterangan dari beberapa orang warga desa bangun sari, dan diperkuat oleh rangkuman hasil investigasi tim media ini pada Rabu, (05,03,2025).
Seputar penyaluran dana desa bangun sari, beberapa poin yang tertuang realisasi didalam laporan pertanggungjawaban (LPJ) desa bangun sari , Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Pasar Desa/Kios milik Desa 1 unit pada tahun 2020 lalu, dengan nilai anggaran sebesar
Rp 426.454.000, patut diduga tidak sesuai spesifikasi dan sisa dana tersebut masuk kantong kades.
" Gedung milik desa itu memang ada bg ,dekat gapura,sebelah kiri kita pas mau masuk desa bangun sari ini ,tapi guna dan manfaat nya saya tidak tau, yang saya lihat bangunan kosong selama saya disini , memang kami masyarakat awam tidak begitu ingin tauh la bg ,takut salah "ucap sumber !
Penyertaan Modal BUMDes tahun 2020 lalu dengan nilai anggaran sebesar Rp 213.597.000
ditempat terpisah didesa bangun sari " kalau bumdes itu tidak berjalan bg (vakum) " sebut seorang warga Rabu ,(05,03,2025).
Pengadaan Gedung/Bangunan Perpustakaan/Taman Bacaan/Sanggar Belajar pada tahun 2018 dengan nilai anggaran sebesar Rp 110.845.500 "setauh saya perpustakaan dulu memang ada bg ,itu gedung nya disamping kantor BUMDES ,tapi itu sudah lama tidak digunakan " terangnya !
Pengadaan dan pengelolaan lumbung desa tahun anggaran 2022 lalu dengan nilai anggaran sebesar Rp 114.480.000,, dan ditahun 2023 hal yang sama Pengelolaan dan Pemeliharaan Lumbung Desa dengan nilai anggaran Rp 96.200.000,, diduga kuat fiktif.
Pernyataan kedes (HMS) kepada salah seorang wartawan " kalau untuk ketahanan pangan sudah selesai semuanya, dan untuk lumbung desa memang tidak ada didesa bangun sari "
sebutnya pada (26,02,2025) lalu.
Melalui media ini masyarakat meminta kepada inspektorat kabupaten Kampar untuk turun kembali melakukan pengecekan setiap realisasi kegiatan, mulai dari tahun 2018 lalu sampai 2024 , disebabkan ada indikasi korupsi yang dilakukan oleh sang kades desa bangun sari.
Sampai berita ini dilangsir kemeja redaksi dan diterbitkan kades desa bangun sari belum memberikan tanggapan dan klarifikasi nya (bungkam).
JURNALIS : (RN & TIM)
EDITOR IT : Zainal Musthofa